Awalnya saat mendengar kabar bahwa Gamevil tengah melakukan soft-launch untuk sebuah game shooter saya cukup terkejut. Penerbit game yang sudah dikenal baik dengan berbagai produk game RPG-nya tersebut nampaknya melihat peluang baru dengan menghadirkan salahsatu genre game lainnya yang laku keras di industri game online. Lagipula jika kita lihat di dalam persaingan industri game mobile , game dengan genre action shooter yang berkualitas tinggi masih dapat dihitung jari.

Hingga akhrinya dirilis secara global kemarin, Afterpulse kini sudah bisa kita mainkan di perangkat iOS . Langkah ini tentunya memberikan kesan bahwa Gamevil cukup berani dalam mencoba peruntungan baru dengan memperluas jangkauan konsumennya di genre game yang berbeda. Dan rasanya hal ini bukanlah perkara yang pelik melihat game ini dikembangkan oleh ahlinya, Digital Legends Entertainment. Sang developer pun sebelumnya sudah cukup bepengalaman dengan genre dan gameplay game yang serupa, Respawnables buktinya. Lalu, apakah Afterpulse dapat memuaskan penggemar setia Gamevil yang notabene didominasi oleh gamer RPG?



Pertama-tama mari kita lihat dari segi kualitas grafisnya. Gamer RPG mobile biasanya sangat menyukai game dengan kualitas grafis yang setara dengan game PC dan konsol, yakni rendering 3-dimensi yang halus, detil grafis seperti bayangan, tekstur, serta efek glow yang menghibur mata. Semua kriteria tersebut saya rasa sudah dipenuhi oleh Afterpulse. Kurang-lebih, kamu dapat ekspektasikan rasanya melihat game Point Blank di layar smartphone dan tablet dengan memainkan game mobile ini.

Bisa dikatakan seperti upgrade dari game Respawnables, Afterpulse memiliki tema dan gaya gambar yang realistis di mana para karakternya berpenampilan seperti para prajurit counter terrorism dan unit-unit semacam spec ops. Akan tetapi kembali mengenai segala kualitas prima dari segi visualnya, alhasil game ini membutuhkan device dengan teknologi yang mumpuni pula. Hanya bisa dijalankan di minimal iPhone 5s, iPod touch generasi 6, iPad mini 2, dan iPad Air keatas, tentunya membuat ruang lingkup game ini lebih terbatas.

Memasuki gameplay, saya rasa game action shooter ini memiliki sistem dan feel yang sama saja dengan game sejenisnya. Kamu dapat kendalikan karakter di dalam game dengan kontrol yang cukup intuitif dan responsif. Ada dua tombol virtual, di sebelah kiri sebagai kontrol arah jalan, dan di kanan untuk menembak sedangkan layar di bagian kanan dapat kamu swipe dengan bebas untuk mengarahkan pandangan dan cross hair. Lalu ada juga tombol senjata di bagian kanan atas layar untuk me-reload peluru atau mengganti dari primary ke secondary weapon dan sebaliknya.

Semua tombol virtual di layar dapat dijangkau dengan mudah, setidaknya di iPad mini 2. Untuk pemain beribu jari besar mungkin akan terasa sedikit sulit jika bermain di iPhone 5s dengan layar yang kecil, begitu juga sebaliknya bagi pemain berjari mini jika bermain di iPad Air yang berukuran layar luas. Untungnya ada opsi kustomisasi kontrol di Settings untuk mengubah tombol dan sensitivitas, tapi tentunya akan lebih baik jika game action shooter seperti ini didukung oleh MFi controller, sayangnya Gamevil belum mengabarkan mengenai kompatibilitasnya dengan game ini.



Afterpulse sendiri memiliki formula yang mirip seperti Respawnables. Intinya kamu akan memainkan sebuah game MMO (Massively Multiplayer Online) untuk selalu bermain dengan pemain lainnya secara real time. Akan tetapi ada semacam tahap Training yang berlaku di sini. Kamu harus sabar melewati tahap Training hingga mencapai level 7 untuk dapat memainkan fitur Multiplayer. Dan sebenarnya fitur Training ini akan sangat bermanfaat bagi kamu pemain pemula di dunia action third-person shooter ( TPS ) dan bagi kamu yang sudah jago untuk mengenali semua macam dan bentuk map yang tersedia di dalam game gratis ini.

Untuk Multiplayer, ada dua mode game yang dapat kamu mainkan yakni Team Deathmatch dan Deathmatch yang akan terbuka setelah kamu mencapai level 9. Di Team Deathmatch, kamu tentunya akan bermain di dalam tim yang bisa mencapai 5-vs-5 pemain antara tim biru dan tim merah. Dalam mode ini tentunya kamu dapat bekerjasama dengan pemain lain untuk membunuh pemain lawan sebagai Assist dan friendly-fire tidak berlaku di sini. Sedangkan di mode Deathmatch semua pemain saling berlawanan dan pemain dengan skor tertinggi (banyak Kill dan sedikit Death) adalah pemenangnya.





Kedua pilihan mode Multiplayer ini tentunya memberikan kesan variatif bagi Afterpulse, namun sayangnya tidak fitur seperti friends meskipun game ini bisa dimainkan dengan identitas dari akun HIVE. Padahal jika ada, fitur Team Deathmatch tentunya akan terasa lebih menyenangkan jika kita bisa memilih teman sebagai partner di dalam tim atau sebagai musuh. Sampai saat ini pun saya masih belum dapat menemukan kegunaan akun HIVE selain sebagai fitur penyimpan progress permainan karena sistem matchmaking (pemasangan lawan) di Multiplayer dilakukan secara acak.

Mengingat bahwa Afterpulse merupakan sebuah game free-to-play, yang berarti banyak menawarkan IAP (in-app purchases) di dalamnya, saya tidak ekspektasikan sportifitas di dalam game ini sama sekali. Singkatnya, Afterpulse merupakan salahsatu game pay-to-win lainnya yang bisa kamu mainkan dengan gratis. Semakin sering kamu bermain maka semakin banyak uang yang kamu miliki untuk membeli senjata dan armor yang lebih canggih. Atau cukup beli saja Gold melalui pembayaran di dalam game untuk membeli senjata dan armor yang bahkan jauh lebih tebal dan mematikan.

Kurang-lebih begitulah gambaran fitur Multiplayer yang saya rasakan dari game ini. Memang tidak selalu berlaku demikian, terkadang musuh yang 'berduit' pun masih bisa dikalahkan jika kamu memang dapat bermain tim dengan pandai, seperti memanfaatkan sistem Assist untuk mengejutkan musuh yang tidak ditemani partnernya.



Ngomong-ngomong soal partner, kualitas visual yang ditawarkan Afterpulse sayangnya tidak diimbangi dengan kualitas audionya. Walaupun sudah memakai earphone/headphone, game action shooter ini masih terasa begitu sepi karena tidak ada percakapan komando yang khas seperti pada game Counter Strike yang legendaris. Tidak ada basa-basi seperti 'enemy killed', 'cover me', 'follow me', atau 'fire in the hole!' karena memang tidak fitur untuk chat atau memberikan komando kepada sesama partner di dalam tim. Alhasil peperangan terasa begitu sunyi meskipun efek suara senjata dan ledakan granat terdengar cukup baik.

Kembali mengenai unsur pay-to-win, game freemium ini dilengkapi dengan fitur kustomisasi yang… biasa saja. Kamu dapat mengganti headgear, armor, dan primary-secondary weapon, bahkan wajah prajuritnya juga! Khusus untuk weapon, semua senjata di game ini dapat kamu tingkatkan kekuatannya dengan fitur fusion yang terdiri dari power up, evolve, dan combine. Selain membuat keren secara penampilan, tentunya usaha ini dapat meningkatkan kemungkinanmu untuk memenangkan match di Multiplayer dengan lebih mudah.



Secara keseluruhan, dapat saya simpulkan bahwa Afterpulse merupakan terobosan baru dari Gamevil yang sangat berani dan berkualitas tinggi. Jika kamu ingin memainkan sebuah game e-sports dalam tampilan TPS mungkin memang bukan game ini jawabannya. Tapi jika kamu mencari game TPS dengan kualitas setara game PC atau konsol dalam genggaman, Afterpulse memang lebih menjanjikan dibandingkan game lain sejenisnya. Melihat kemasan game yang mumpuni, ukuran 400MB-an rasanya masih dapat ditoleransi, lagipula game ini akan selalu membutuhkan akses internet untuk dapat dimainkan. Sayangnya untuk saat ini masih belum ada kabar apakah game ini akan tersedia untuk perangkat Android juga, akan kami kabarkan jika ada informasi terbarunya.

Download Afterpulse, iOS
​

Baca juga:

• Review Mino Monsters 2: Evolution - Satu Lagi Game Mirip Pokemon dengan Karakter Imut
  
• Review The Duckforce Rises - Ini Dia Batman Versi Donal Bebek!
  
• Review Magic Flute: Asyiknya Menyelesaikan Puzzle Sembari Menikmati Lantunan Piano yang Menenangkan
  
• Review Touchdown Hero New Season: Seri Baru yang Tidak Kalah Seru